mobil elektrik

Selama beberapa waktu belakangan ini trend dari mobil elektrik atau mobil listrik telah mencuat ke dalam dunia otomotif dan perkembangannya semakin nyata dari waktu ke waktu. Indonesia sendiri bisa di bilang tengah berada di waktu yang tepat untuk menghadapi trend seperti ini.

Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia dan seperti yang di ketahui bahwa nikel sendiri adalah bahan baku dasar dalam membuat mobil elektrik maka indonesia bisa memanfaatkan momentum yang bersejarah dan trend yang sedang berkembang ini

Hal ini terlihat di bulan desember lalu pemerintahan indonesia juga bertanda tangan kontrak kesepakatan kerja sama dengan perusahan yang berasal dari korea selatan yaitu LG Energu Solution dalam proyek investasi yang sangat besar nilainya mencapai 130 trilyun rupiah untuk membuat bahan baku dari baterai. Pemerintahan indonesia tentu sangat bisa memanfaatkan kesempatan emas ini untuk membuat transformasi industri manufakturnya dengan berlangsungnya momen tersebut dengan tindak lanjut beserta kebijakan yang mempermudah bisnis dan meningkatkan ekonomi

Dari trend perkembangan mobil elektrik ini indonesia memiliki rencana yang baik dengan mencoba menjadi negara pertama yang bisa membuat industri memproduksi baterai secara menyeluruh. Di mulai dari penambangan bahan baku nikel itu sendiri untuk di lebur dan di jadikan sampai baterai mobil listrik

Hyundai sendiri juga bersama LG energy solution tengah mempersiapkan pematangan kerja sama dalam pemasokan baterai listrik untuk mobil mobil elektrik yang di produksi oleh hyundai nantinya. Hyundai motor juga tengah membangun sebuah pabrik mobil dengan nilai mencapai 21 trilyun rupiah di kawasan jabodetabek tepatnya pada kawasan delta mas bekasi, di jawa barat dengan produksi yang di perkirakan bisa mencapai 250.000 mobil setiap tahunnya dan mobil elektrik adalah bagian dari rencana produksinya. Jika sudah selesai terbangun di akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022, pabrik mobil hyundai yang ada di bekasi ini akan menjadi yang terbesar di seluruh kawasan ASEAN. Dan dari pabrik ini juga pastinya akan membantu menyerap tenaga kerja dalam berbagai pekerja ahli di industri otomotif dan tentu akan membantu menggerakkan roda perekonomian

Dengan cadangan nikel yang besar dari indonesia ini tentu akan membuat nilai tambah yang tidak terbantahkan seiring dengan perkembang dunia industri otomotif terutama dalam pengembangan mobil elektrik ini sendiri yang membutuhkan banyak baterai yang dapat di pasok dan di sediakan oleh indonesia sendiri sehingga memberikan daya tarik bagi para produsen mobil di seluruh dunia pastinya. Dengan banyaknya investor yang berdatangan ini tentu akan memperkuat neraca perdangan indonesia dan memberikan modal maupun kapital yang berguna dalam pembangunan dalam negeri yang akan berdampak positif dalam banyak aspek

Tentunya untuk dapat bersaing dalam pasar global yang terus berubah ubah dan banyak kompetitor indonesia juga seharusnya memiliki perencanaan dalam memastikan bahan baku lainnya dalam industri otomotif elektrik dan membuat suplai bahan yang di pasok ini bisa di sediakan dengan cept, dan harga yang murah sehingga minat pasra untuk meliriik indonesia semakin meningkat

Meski dengan prospek yang cerah dan terbentang luas, indonesia tentunya tidak harus berpuas dengan semua yang telah ada ini dan terus mengembangkan industrinya untuk menjadi yang terdepan mengingat dalam otomotif elektrik dalam halnya sangat berbeda dengan industri otomotif pada umumnya karena kebutuhan akan pasokan seperti semi konduktor dan penghantar listrik yang lainnya belum terpasok dari dalam negeri sampai saat ini

Pasar yang perlu di bidik indonesia sendiri juga tentunya adalah pasar internasional ketimbang pasar domestik yang masih banyak bergantung pada otomotif konvensional karena permintaan akan kebutuhan mobil listrik ini tentu di mulai dari belahan dunia eropa terlebih dahulu. Hal ini berkaitan dengan tingginya harga mobil listrik yang hanya bisa di jangkau oleh masyarakat dengan penghasilan tinggi sehingga produk ini masih terkesan ekslusif dan premium bagi para negara negara yang maju. Hal lain yang perlu di pertimbangkan selain mobil listrik itu sendiri dalam gambaran besarnya maka di perlukan statius pengisi daya bagi mobil elektrik yang tidak mudah di bangun dan membutuhkan infrastruktur yang menyeluruh dan kajian lebih jauh agar membuat trend mobil elektrik ini semakin nyata di masa depan. Dan semua ini tentunya tidak muluk muluk akan berkembang dari negara negara yang lebih maju terlebih dahulu.

Dengan fakta yang ada ini maka indonesia pastinya bisa mengambil kesempatan yang ada mengingat besarnya sumber daya yang di miliki melaui jalinan kerja sama atau pun kontrak dagang yang bisa membantu menggerakkan perekonomian secara signifikan. Dan jika dari start dari trend otomotif listrik ini, indonesia sudah bisa ikut berpartisipasi di dalamnya, maka kedepannya ada banyak kemajuan yang bisa terangkat darinya dan memberikan banyak hal positif.